cerbung

cinta di balik hutan tak terjajah

22:46



malam itu cahaya rembulan sangat terang, menembus sela sela semak belukar yang rapat seolah tak ijinkan siapapun untuk mendekat. suara burung gagak terdengar sayu sayu di pohon pohon yang menjulang tak berujung. sesaat diselingi gonggongan anjing dan serigala yang begitu mencekam.
"cut... cut...cut"  seorang laki laki bertubuh agak pendek dengan perut buncit berteriak dengan toa
sontak, membuat sepasang aktor dan aktris kaget setengah mati. betapa tidak, suaranya seperti seekor harimau yang menggeram ketika dibangunkan dari tidurnya. sutradara yang satu ini memang sudah terkenal dengan temperamen dan sangat keras, namun dia begitu ambisius dengan ide ide gilanya hingga mampu membuat film  cukup berkelas dan hampir semuanya mempunyai rating tinggi.
“Areena! kamu harus bersikap lebih dingin dan tegas lagi!…ingat! peran kamu disini itu sebagai cewek yang arogant dan sombong bukan cewek yang lembek seperti itu…ngerti?! Bentak sutradara  buncit yang melototkan matanya ke arah aktris muda yang hanya menunduk sedari tadi
“iya pak…..” jawab aktris muda itu lirih sambil menyembunyikan wajahnya yang ketakutan ke bawah.
“iya! Iya! Iya! Daritadi begitu aja jawabannya…sudah berapa kali pengulangan gak ada perubahan sama sekali akting kamu!” bentak sutradara seraya berdiri dan mengacung acungkan tangannya ke arah aktris muda yang masih sangat ketakutan.
Seorang kru lain yang sejak tadi melihat adegan panas sutradara dan sang aktris muda itu berdiri dan berjalan mendekati sutradara. Ia berbisik ditelinga sutradara sambil menunjuk ke jam tangan yang dipakainya. Sutradara galak itu pun mengangguk angguk tanda mengerti maksud dari kru tersebut. Sutradara itu pun langsung pergi begitu saja, sesaat ia melihat ke arah aktris muda sambil melotot dan membuang naskah yang dipegangnya ke tanah.
“ oke, oke.. sudah lewat tengah malam, adegan hari ini sudah selesai kita lanjut besok…” kata kru yang membisikki sutradara tadi dengan tersenyum ramah.
Aktris muda yang sejak tadi menunduk ketakutan akhirnya memberanikan diri mendekati kru itu. Dia adalah Pak Aidil, sangat ramah dan baik hati. Secapek apapun di lokasi syuting dia tidak pernah mengeluh kepada para aktor dan aktris yang kadang bertindak kurang professional dalam beberapa adegan sehingga banyak melakukan kesalahan.
Aktris muda itu melangkahkan kakinya perlahan-lahan mendekat ke belakang pak Aidil yang sedang memberes-bereskan peralatan syuting. Dengan menghela nafas panjang dan tergagap-gagap dia mencoba membuka mulutnya yang tipis.
“Pak Aidil…” panggil aktris muda itu dengan lembut
Segera Pak Aidil menoleh ke arah aktris muda yang tampak pucat pasi dikarenakan sudah sangat kelelahan. Namun garis-garis wajahnya masih terlihat segar bagaikan bunga yang baru mekar. Yah, meskipun malam telah selarut itu tapi kecantikan alami aktris muda itu masih sangat menawan. Seperti seorang putri yang memiliki kulit putih bersinar, mata kecoklatan yang cukup lebar dan alis yang agak tebal. Sesekali ia menjilati bibirnya yang mungil namun tampak kering mungkin karena kurang minum dan udara yang kering.
“ sudah….. gak usah dipikirin, besok juga paling udah sembuh temperamennya... sekarang silahkan kalian  istirahat dulu… besok dilanjutkan lagi” Sapa Pak Aidil mencoba memahami apa yang dirasakan aktris muda itu sambil tersenyum simpul
Mendengar ucapak dari Pak Aidil, aktris muda itu menjadi agak lega. Wajahnya yang pucat dan murung menjadi agak ceria seperti sebelumnya. Ia pun langsung menuju ke tendanya untuk beristirahat. Disana sudah terdapat Shelcy aktris lain yang telah mendapatkan jadwal syuting lebih awal, ia sudah berbaring nyaman ditempatnya.
“eh reen.. udah pagi ya?” Tanya shelcy sambil bangun dari tempat tidurnya dan meliuk-liukan badan dan tangannya ke kanan dan ke kiri.
“masih malam.. jam 12an kali….” Jawab Areen datar sambil menata nata tikar tempatnya untuk tidur
Setelah merapikan segala barang barang yang ada di tenda itu. Areen segera merebahkan tubuhnya yang ramping itu ke tikar. Layaknya para pendaki yang sedang camping di tengah hutan rimba. Memang sungguh gila ide sutradara itu demi membuat sebuah film yang seperti realisitis ia bahkan  mengambil lokasi yang cukup ekstrem dengan resiko yang besar. Karena tidak ada penginapan sama sekali… boro-boro villa, hotel, atau bahkan losmen kecil pun tak ada. Walaupun sudah terdapat jalan raya, namun pemukiman penduduk cukup jauh itupun tak ramai hanya beberapa rumah atau hanya 1 atau 2 dusun saja.
Walk through trees forest woods flood anime HD Wallpaper
hutan tak terjajah
Tiba-tiba Areen sangat merindukan kekasihnya yang berada dikota. Tidak terasa sudah hampir seminggu sejak ia syuting di lokasi hutan yang tidak ia kenali. Tempat itu begitu asing bahkan warga sekitar menyebutnya tanah tak terjajah. Tak ada yang pernah menyentuh hutan itu kecuali pada saat pembangunan jalan raya. Itupun banyak kisah  aneh yang terjadi diantara para-pekerjanya. Jalannya begitu sunyi karena kanan dan kiri hanyalah hutan belantara. Dan belum ada penerangan jalan sama sekal, mungkin seperti kisah kisah kuno jaman belanda dulu.
Terbangun dari lamunannya Areen menoleh ke arah Shelcy teman satu tendanya yang tampak telah terlelap kembali. Dia sangat lucu dengan pipinya yang bulat seperti bakpao namun tampak merona seperti boneka Barbie. Mungkin karena dia ada keturunan orang cina jadi wajahnya agak oriental. Selain beradu acting bersama mereka juga akrab dalam kehidupan sehari hari. Ia juga tergolong gadis konglomerat namun rendah hati bahkan selalu berbagi apapun yang dia punya kepada sahabat-sahabatnya. Makanya  dia mempunyai banyak sekali teman..
Areen berkeinginan untuk melihat-lihat keluar tenda. Meskipun udara begitu dingin dan menusuk ke tulang, tapi keadaan tenda yang gelap dan sempit membuat Areen merasa tidak nyaman dan susah untuk tidur. Dia pun segera memakai kaos kaki dan jaket tebal favoritnya.
Setelah keluar, suasananya benar-benar tidak seperti yang ia harapkan. Begitu sepi dan sunyi, hanya seonggok kayu yang terbakar hampir semua menjadi abu. Ternyata kru-kru yang lain sudah pada tidur. Tiba-tiba keadaan berubah menjadi mencekam. Suara anjing hutan mulai melolong dan mata-mata yang bulat dan tajam terlihat mengawasi Areen yang berdiri terpaku di depan tendanya seperti ingin menunggu kesempatan untuk memangsa. Namun Areen tak merasa takut sama sekali, Ia pun berjalan mendekati api unggun yang berada tak jauh dari tendanya.  Setelah beberapa saat ia duduk di kursi kecil di depan api unggun. Ia mendengar suara langkah seseorang  seperti terseret, hingga daun-daun kering yang telah lama jatuh dari pohonnya seperti hancur oleh injakannya. Areen segera menoleh ke kanan dan kiri untuk waspada. Namun ia tak melihat seorang pun lewat. Bulu kuduknya pun menjadi merinding. Suara itu muncul kembali hingga membuat ia penasaran dan mencari tau dimana sumber dari suara itu. Ternyata suara itu muncul dari sebelah tenda sutradara galak. Ia pun mencoba mndekati tenda sutradara itu.
Zhapppppppppppp………… tiba-tiba seseorang mendekapnya dari belakang dan menutup mulutnya. Areen mencoba meronta-ronta namun sepertinya tubuh orang itu cukup kekar dan kuat hingga membuat aktris muda yang bertubuh mungil itu menjadi tak berdaya. Kemudian orang itu membawanya ke balik semak semak yang gelap dan melepaskan dekapannya. Areen mencoba untuk berteriak sekeras-kerasnya, namun orang itu segera menyalakan senter sambil menutup bibirnya.
“kak Virgo? Ngapain ngelakuin hal ini.. bikin takut aja.” Cetus Areen kesal sambil ngos-ngosan
Laki-laki bertubuh tinggi kekar itu hanya tampak tersenyum kecil melihat ekspresi kesal Areen. dia terus memperhatikan Areen dari ujung kepala hingga kaki hingga berulang-ulang. Sesekali ia membelai rambut blow sebahu aktris muda itu yang lurus dan lembut bahkan terkesan beberapa menciuminya. Tetapi Areen yang sudah menganggap Aktor lawan mainnya itu sebagai kakak sendiri tidak merasa sungkan sama sekali, karena menurutnya itu sudah menjadi hal yang biasa.
“ malam ini kamu sangat cantik….” Puji laki-laki kekar dan tinggi itu seraya membelai-belai pipi aktris muda yang mempunyai wajah oval nan mungil
Areen hanya menunduk malu dan tersenyum simpul. Namun saat laki-laki kekar itu mencoba mendekati wajahnya dan hendak mencium bibirnya Areen segera menghindar.
“kak, apa-apaan sih” kata Areen cemas sambil mencoba melepaskan diri dari dekapan laki-laki kekar itu
Virgo semakin beringas dan merapatkan kedua tangannya yang berotot mengunci aktris muda yang bertubuh mungil itu dalam dekapannya. Ketika Areen hendak berteriak, Virgo melayangnya sebuah cutter tajam hingga sedikit menggores leher Areen yang jenjang. Areen terdiam sesaat tak bergerak sama sekali karena ketakutan, segera virgo menjilat-jilati leher Areen yang sedikit berdarah karena goresan cutter Virgo.  Areen mulai gelisah dan cemas bahkan menangis pun selalu di ancam dengan cutter tajam itu. Ia pun akhirnya pasrah dan membiarkan Virgo melumati lehernya hingga berlumuran air liur.
“Ayo…ikut aku.” Desak Virgo sambil menyeret tangan aktris muda yang halus itu ke suatu tempat.
Tak berapa lama mereka berjalan sampailah mereka di sebuah mobil. Ternyata disana sudah siap seorang sopir. Mengetahui dirinya akan diculik, ia pun berusaha ingin melarikan diri namun Virgo selalu mengancam akan membunuhnya. Ia pun akhirnya menurut saja. Beberapa saat mobil baru saja berjalan, virgo menyuruh si sopir untuk turun. Dan dia mulai menyetir mobil sendiri. Dalam perjalanan mencekam itu perasaan Areen sudah tidak karuan, rasanya ia ingin segera menelpon pacarnya yang sedang berada di kota. Namun telepon genggamnya malah ditinggal di tenda. Ia berpikir keras bagaimana caranya melarikan diri. mobil pun berhenti, di depan sebuah kompleks perumahan mewah dan megah. Hingga membuat Areen terheran heran, bagaimana bisa rumah semewah ini ada di tengah hutan belantara seperti itu.
“ itu semua milik Sutradara kita, keren kan….semuanya ada 10 rumah dan 5 Villa dan di depan kita adalah Club” Kata Virgo tersenyum sambil menunjukkan club
Areen hanya terdiam menatap Virgo yang terlihat aneh. Dia trus bertanya dalam hati untuk apa Virgo mengajaknya ke tempat seperti itu. Setelah itu Virgo justru mengunci pintu mobil dan mematikan lampu mobilnya dan segera mendekati tempat duduk aktris muda yang jelita itu.
Dengan perasaan yang kaku dan jantung mau copot, Areen mencoba untuk tetap santai saat Virgo mencoba membelai wajah mungilnya. Berkali-kali ia menelan ludah untuk tetap tenang, dan mencoba mencari titik kelengahan Virgo saat ia tak memegang senjata apapun yang dapat melukainya. Saat Virgo mulai bermain-main dengan leher Areen yang jenjang itu. Areen segera melihat ke arah dua tangan Virgo yang tampak kosong tanpa senjata apapun. Cepat-cepat ia berdiri dan menuju pintu mobil depan, tetapi usaha itu sia-sia, entah darimana asalnya tiba-tiba senjata tajam itu ada ditangan Virgo dan dia goreskan sedikit di tangan kanan Areen. Areen yang meringis perih segera duduk kembali ke tempatnya. Sementara itu virgo terlihat aneh dengan menjilati tangan Areen yang tergores cutter. Beberapa kali Areen melihat benda-benda di mobil namun ia tak menemukan benda tajam itu, seperti melenyap begitu saja dan muncul begitu saja. Dia pun mulai merasa suatu yang janggal pada Virgo.
“ Aku harus menyerahkanmu pada sutradara gila itu… tapi rasanya aku tidak rela sama sekali,” kata Virgo pelan sambil membelai wajah Areen dengan penuh kasih sayang
“kenapa aku harus diserahkan pada sutradara itu?” Tanya areen penasaran dan bingung

Sesaat Virgo mulai memeluk erat Areen, disaat itu juga terdengar isakan pelan seperti tertahan beban berat didalamnya. Sesekali di mengecup kening Areen seolah tak ingin melepaskan pelukan kasih sayangnya itu. Areen menjadi semakin bingung dan heran melihat tingkah laku aktor yang sudah ia anggap menjadi kakaknya sendiri.
hugmetight 
“ Daripada dia yang akan mendapatkanmu, lebih baik aku, aku yang rela mati demi itu…..” Kata Virgo sembari membelai wajah aktris muda yang amat disukainya itu
Beberapa saat mereka berdua saling menatap dengan tatapan yang tidak jelas. Antara heran, bingung, dan cemas. Kemudian Virgo mengecup bibir Areen pelan dengan penuh kelembutan. Areen berusaha menghindarinya dengan meronta ronta tetapi tak berdaya oleh dekapan Virgo yang begitu erat. Tiba-tiba ia berubah sangat kasar dan beringas. Hingga mencabik cabik jaket Areen.
“Aku tau aku akan mati jika melakukan ini pada gadis yang disukai sutradara gila itu, tapi aku tidak akan membiarkan kamu menjadi mangsa kebiadabannya”

bersambung.

You Might Also Like

0 komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Like us on Facebook

created by Ariyani Magenta . Powered by Blogger.