Sebagian
orang percaya bahwa berhubungan seks ketika hamil dapat membantu kelancaran
proses persalinan. Saat berhubungan seks, prostaglandin yang dikeluarkan sperma
dapat mengakibatkan kontraksi guna membantu penekanan sehingga kepala bayi
dapat masuk ke bagian bawah panggul. Ya membantu juga secara tidak langsung.
Kadang-kadang bayi sudah 40 minggu di perut, hamil campur saja. Ya terjadi
kontraksi, leher rahim menjadi lunak. Namun hubungan seks pada usia kehamilan
tua tetap harus hati-hati. tegas Dr. R. Muharam, Sp.OG dari Sam Marie
Family Healthcare.
Waktu
yang tepat
Menurut
Muharam, waktu yang tepat untuk berhubungan seks sewaktu hamil yaitu setelah
trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks
dan lebih enakan. Pada trimester pertama kehamilan, sebaiknya Anda menunda
hubungan seks terlebih dahulu. Pasalnya, hubungan seks di awal kehamilan mudah
terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan
keguguran bila tejadi kontraksi dahsyat.
Sedangkan
pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan seks sebaiknya dikurangi
sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya
kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara
bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat
membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan, ujarnya.
Pada
kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi
kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pasalnya, paru-paru bayi sudah matang.
Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman karena
telah mampu bernapas di luar tubuh ibu, katanya.
Posisi
seks yang aman
Banyak
orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya terhadap janin karena penis,
orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah
demikian. Hubungan seks dengan pasangan pada saat hamil apalagi menjelang
persalinan dilakukan dengan sangat relaks.
Posisi
yang baik dalam berhubungan seks saat hamil, yaitu tidak menekan perut. Menurut
Muharam posisi terbaik adalah setengah duduk. Posisi ini tidak menekan perut.
Atau dapat pula Anda mengambil posisi suami berlutut dengan satu lutut untuk
menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke
atas. Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi Dr. Ruth dan Dr. Amos dapat Anda
coba, agar Anda nyaman saat bercinta.
Posisi
Dr. Ruth dan Dr, Amos, yaitu wanita hamil berbaring telentang, meletakkan salah
satu kaki atau keduanya pada bangku. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak
bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah
kenikmatan. Pasangannya berlutut atauberdiri di antara kakinya, yang
memungkinkannya untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan
anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan
pada perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan
memodifikasi posisi ini agar hubungan seks lebih menyenangkan dan nyaman.
Harus
hati-hati
Muharam
mengingatkan, hubungan seks harus dilakukan dengan nyaman agar jangan sampai terjadi
kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban. Pasalnya, ketuban pecah
dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Itu yang repot, usaha boleh tapi
higienisnya harus dijaga. Kalau sampai infeksi makanya begitu pecah ketuban
harus konsultasi ke dokter. Karena golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6
jam, harus dikasih antibiotik. Bila tidak maka akan semakin banyak kumannya,
jelasnya.
Masalah
lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan
rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan
oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses
mengisap, bayi bisa menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan,
tegas Muharam.
Selain
itu, dalam situasi tertentu hubungan seks pada trimester kedua tidak
diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta
menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami
persalinan prematur.
Selain
mengalami perubahan fisik, wanita hamil juga mengalami peningkatan dorongan
seks yang tinggi dan orgasme yang kuat selama beberapa tahap kehamilan. Bagi
sebagian wanita, hubungan seks selama kehamilan boleh saja dilakukan.
Annete
Perez DelBoy, profesor klinis di Department
of Obstetrics and Gynecology Columbia University Medical Center menyatakan
jika kehamilan berkembang normal, hubungan seks pada masa kehamilan sama sekali
tidak berbahaya bagi bayi. Bayi terlindungi dengan baik di dalam rahim. Cairan
ketuban dan segel tebal berlendir yang mengunci serviks dapat melindungi bayi
dari berbagai infeksi. Meski pun pada beberapa wanita orgasme dapat menyebabkan
kontraksi rahim, namun hal ini tidak akan mempengaruhi proses persalinan.
Biasanya
wanita hamil akan mengalami peningkatan gairah seks pada trimester kedua.
Ketika tingkat energi mulai meningkat seiring mual yang semakin berkurang. Seks
bisa menjadi hal nomor satu yang dipikirkan wanita hamil pada masa ini, karena
adanya peningkatan aliran darah ke vagina, sehingga vagina semakin membesar dan
mengalami peningkatan lubrikasi (cairan pelumas).
Itulah
sebabnya, keinginan wanita berhubungan seks saat hamil meningkat dan orgasme
pun bisa menjadi lebih hebat dari biasanya. Selain itu, perubahan fisik berupa
peningkatan berat badan dan perut yang semakin membesar akan membuat Anda
sedikit mengalami gangguan saat melakukan hubungan seks. Oleh sebab itu, para
ahli menyarankan agar Anda mencari berbagai variasi gaya yang aman dan nyaman
saat berhubungan seks.
Menikmati Seks Di Masa Kehamilan. Ketika gairah seks semakin meningkat pada kehamilan, Anda mungkin perlu membuat beberapa penyesuaian untuk kenyamanan Anda berhubungan seks, seperti:
- Bereksperimen dengan gaya baru. Perez menyatakan, seiring perut yang membuncit, cobalah posisi seks miring atau posisi wanita berada di atas agar bisa mengontrol kedalaman penis. Bisa juga dengan meminta pasangan pria duduk bersandar dan Anda duduk di pangkuannya. Wanita hamil tidak dianjurkan melakukan posisi seks berbaring terlentang, terutama di masa akhir kehamilan. Karena berat bayi dan pasangan dapat memberikan tekanan pada vena cava inferior, pembuluh darah besar yang membawa darah kembali menuju jantung. Hal ini dapat mengakibatkan pusing dan meningkatkan detak jantung.
- Safety First. Jika Anda memiliki riwayat penyakit menular atau bahkan kemungkinan terpapar HIV, sebaiknya menggunakan kondom saat berhubungan seks. HIV dapat ditularkan pada bayi. Oral seks juga diperbolehkan tapi pastikan Anda melakukannya dalam keadaan yang sama-sama bersih. Meniup udara ke dalam vagina saat melakukan oral seks juga tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan air embolism (keadaan di mana pembuluh darah tersumbat oleh gelembung udara) yang bisa mengancam jiwa. Dokter juga tidak menganjurkan anal seks saat kehamilan karena bisa menyebabkan paparan bakteri dari anus menuju vagina pemicu infeksi. Bahkan, kebiasaan ini juga memicu wasir selama kehamilan.
- Berkomunikasi secara terbuka. Komunikasi memegang peran yang penting dalam mencapai kepuasan hubungan seksual. Terutama pada masa kehamilan. Anda dan pasangan mungkin memiliki ide berbeda tentang seberapa sering berhubungan seks dan gaya apa yang disukai masing-masing. Jika hubungan seks saat hamil menjadi sangat sulit dilakukan, terutama di masa akhir kehamilan, mungkin memberi pijatan dan pelukan penuh kasih sayang bisa menjadi gantinya. Oleh karena itu, komunikasikan secara terbuka kendala yang Anda rasakan bersama pasangan, dan temukan solusinya bersama.
Kapan
hubungan seks menjadi tidak aman dilakukan di saat kehamilan? Para ahli kandungan akan menyarankan untuk tidak
berhubungan seks selama kehamilan jika terjadi beberapa hal di bawah ini:
- Kondisi medis tertentu yang menempatkan Anda pada risiko keguguran.
- Berisiko mengalami persalinan prematur, sebelum usia kandungan 37 minggu
- Anda mengalami plasenta previa. Kondisi di mana plasenta menutupi pembukaan serviks
- Anda mengalami perdarahan vagina. Biasanya terjadi pada kehamilan kembar
- Mengalami infeksi tertentu
Oleh
karena itu, sebelum Anda mulai berhubungan seks di masa kehamilan sebaiknya
kunjungi dokter kandungan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kemanan
berhubungan seks, baik bagi Anda, pasangan dan janin yang ada di dalam
kandungan.
0 komentar