kebidanan

Pentingnya Pengetahuan Masa Nifas Bagi Ibu

05:45











Momen yang paling menegangkan dan mengharukan adalah saat-saat dimana buah hati yang dinantikan selama sembilan bulan lebih, telah hadir diantara kita. 
Sekejap, semua rasa sakit yang dirasakan saat proses melahirkan pun sirna begitu saja seolah tak pernah terjadi. 
Melihat tingkah lucu si kecil, atau tangisan manjanya yang seolah ingin selalu berada dalam dekapan ibunya. Membuat kita terhanyut ingin segera menimang, membelai, dan merawatnya dengan sepenuh hati. 
Tak jarang, sang ibu ingin segera pulang dari pondok bersalin hanya setelah beberapa menit melahirkan buah hatinya karena tak sabar ingin segera tidur dan bercengkerama dengan buah hati tercinta.
 



ibunifas
ilustrasi ibu nifas by lusaweb.id

Padahal, jika sang ibu menyadarinya, setelah melahirkan ada tahap-tahap yang harus dipantau secara intensif oleh tenaga kesehatan mengenai kesehatan ibu dan bayinya. Setidaknya, tenaga kesehatan hendaknya mengijinkan ibu dan bayinya pulang ke rumah 2 jam setelah melahirkan, itupun dapat dilakukan bila selama kehamilan dan persalinan tidak ada masalah yang menyertainya. Masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia, sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan 28 % diantaranya disebabkan karena perdarahan. Perdarahan yang tinggi terjadi adalah perdarahan pasca melahirkan baik primer maupun sekunder. Oleh karena itu, sangat penting sekali ibu mengetahui tentang masa nifas, agar ibu mampu membedakan masa nifas normal dan masa nifas yang bermasalah hingga ibu bisa segera menghubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

 
involusiuterus
involusi uterus
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari  setelah  melahirkan. Pada masa ini, darah akan keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim.

Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Darah akan cepat berhenti apabila jumlah yang keluar memang sedikit tetapi optimal, atau keluar sekaligus banyak dan berhenti sebelum 40 hari. Sementara itu mungkin ada ibu yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari. Meskipun darah sudah berhenti sebelum 40 hari, sebaiknya masa nifas dianggap selesai setelah 40 hari, karena perawatan masa nifas adalah masa pemulihan pasca persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.

Ada empat tahapan masa nifas yang harus dilalui oleh ibu yang baru saja melahirkan:
  1. Lokia Lubra : Keluarnya darah berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, rambut bayi dan kotoran bayi saat dalam kandungan. Biasanya masa ini berlangsung selama 1 minggu. 
  1. Lokia Sanguelenta :Keluarnya darah berwarna merah dan berlendir
  1. Lokia Serosa :Keluarnya cairan berwarna kekuningan karena jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon
  1. Lokia Alba : Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Ini tandanya sudah memasuki tahap pemulihan.
Masa nifas adalah masa yang penting bagi pemulihan pasca persalinan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan nifas untuk pemulihan pasca persalinan:
  • Masa istirahat
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, oleh karena itu ibu harus cukup beristirahat. Jangan melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perdarahan. Bila ibu melahirkan dirumah sakit, biasanya baru diperbolehkan pulang setelah tiga atau empat hari.
  • Makanan
Makanan yang diberikan harus cukup kalori, protein, banyak cairan, serta buah-buahan dan sayuran.
  • Mules-mules
Hal ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa saat menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di cavum uteri. Ibu dapat diberikan analgetik supaya ia dapat beristirahat tidur.
  • Demam
Sesudah bersalin, suhu badan ibu naik ± 0,5 C dari keadaan normal, tapi tidak melebihi 38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38 C mungkin ibu mengalami infeksi. Silahkan konsultasikan dengan dokter Anda.

Perubahan–Perubahan Yang Terjadi Pada Masa Nifas
Pada masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur– angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil.

a. Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

b. Endometrium
Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi dan nekrosis di tempat inplantasi plasenta.

Hari I : Endometrium setebal 2 – 5 mm dengan permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin.

Hari II : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami degenerasi.

c. Involusi tempat plasenta.
Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6 minggu telah mencapai 24 mm.

d. Perubahan pada pembuluh darah uterus.
Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum otot – otot berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan terjepit, proses ini akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.

e. Perubahan serviks
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi, sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin. Warna servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah.Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1 minggu hanya dapat dimasukan 1 jari ke dalam cavum uteri.

f. Miss V dan pintu keluar panggul

Miss V dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post partum, hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac mirtiformis.

g. Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir berangsur-angsur ciut kembali. Ligamentum latum dan rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum hamil.

sumber : kebidanan.org

You Might Also Like

0 komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Like us on Facebook

created by Ariyani Magenta . Powered by Blogger.