Momen yang paling menegangkan dan mengharukan adalah
saat-saat dimana buah hati yang dinantikan selama sembilan bulan lebih, telah hadir
diantara kita.
Sekejap, semua rasa sakit yang dirasakan saat proses melahirkan
pun sirna begitu saja seolah tak pernah terjadi.
Melihat tingkah lucu si kecil,
atau tangisan manjanya yang seolah ingin selalu berada dalam dekapan ibunya.
Membuat kita terhanyut ingin segera menimang, membelai, dan merawatnya dengan
sepenuh hati.
Tak jarang, sang ibu ingin segera pulang dari pondok bersalin
hanya setelah beberapa menit melahirkan buah hatinya karena tak sabar ingin
segera tidur dan bercengkerama dengan buah hati tercinta.
ilustrasi ibu nifas by lusaweb.id |
Padahal, jika sang ibu menyadarinya, setelah melahirkan ada
tahap-tahap yang harus dipantau secara intensif oleh tenaga kesehatan mengenai
kesehatan ibu dan bayinya. Setidaknya, tenaga kesehatan hendaknya mengijinkan
ibu dan bayinya pulang ke rumah 2 jam setelah melahirkan, itupun dapat
dilakukan bila selama kehamilan dan persalinan tidak ada masalah yang
menyertainya. Masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia, sekitar 228 per
100.000 kelahiran hidup dan 28 % diantaranya disebabkan karena perdarahan.
Perdarahan yang tinggi terjadi adalah perdarahan pasca melahirkan baik primer
maupun sekunder. Oleh karena itu, sangat penting sekali ibu mengetahui tentang
masa nifas, agar ibu mampu membedakan masa nifas normal dan masa nifas yang
bermasalah hingga ibu bisa segera menghubungi tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim. Masa nifas
biasanya berlangsung selama 40 hari setelah melahirkan. Pada masa
ini, darah akan keluar seperti pada masa haid. Darah nifas harus mengalir
keluar dengan lancar untuk menghindari infeksi rahim.
Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Darah
akan cepat berhenti apabila jumlah yang keluar memang sedikit tetapi optimal,
atau keluar sekaligus banyak dan berhenti sebelum 40 hari. Sementara itu
mungkin ada ibu yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari.
Meskipun darah sudah berhenti sebelum 40 hari, sebaiknya masa nifas dianggap
selesai setelah 40 hari, karena perawatan masa nifas adalah masa pemulihan
pasca persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.
Ada
empat tahapan masa nifas yang harus dilalui oleh ibu yang baru saja melahirkan:
- Lokia Lubra : Keluarnya darah berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, rambut bayi dan kotoran bayi saat dalam kandungan. Biasanya masa ini berlangsung selama 1 minggu.
- Lokia Sanguelenta :Keluarnya darah berwarna merah dan berlendir
- Lokia Serosa :Keluarnya cairan berwarna kekuningan karena jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon
- Lokia Alba : Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Ini tandanya sudah memasuki tahap pemulihan.
Masa
nifas adalah masa yang penting bagi pemulihan pasca persalinan. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam perawatan nifas untuk pemulihan pasca persalinan:
- Masa istirahat
Umumnya
wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung
lama, oleh karena itu ibu harus cukup beristirahat. Jangan melakukan aktivitas
yang dapat menyebabkan perdarahan. Bila ibu melahirkan dirumah sakit, biasanya
baru diperbolehkan pulang setelah tiga atau empat hari.
- Makanan
Makanan
yang diberikan harus cukup kalori, protein, banyak cairan, serta buah-buahan
dan sayuran.
- Mules-mules
Hal
ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa saat menyusui. Hal
ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini juga timbul
bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di cavum
uteri. Ibu dapat diberikan analgetik supaya ia dapat beristirahat tidur.
- Demam
Sesudah
bersalin, suhu badan ibu naik ± 0,5 C dari keadaan normal, tapi tidak melebihi
38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali normal. Bila suhu
lebih dari 38 C mungkin ibu mengalami infeksi. Silahkan konsultasikan dengan
dokter Anda.
Perubahan–Perubahan
Yang Terjadi Pada Masa Nifas
Pada
masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur– angsur pulih
seperti keadaan sebelum hamil.
a.
Corpus uterus
Setelah
plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
b.
Endometrium
Perubahan–perubahan
endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi dan nekrosis di tempat
inplantasi plasenta.
Hari
I : Endometrium setebal 2 – 5 mm dengan permukaan yang kasar akibat pelepasan
desidua dan selaput janin.
Hari
II : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami
degenerasi.
c.
Involusi tempat plasenta.
Uterus
pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan menonjol ke dalam
cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut dengan diameter
7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6 minggu telah mencapai
24 mm.
d.
Perubahan pada pembuluh darah uterus.
Pada
saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus khususnya
ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum otot – otot
berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan terjepit, proses ini
akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.
e.
Perubahan serviks
Segera
setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena corpus uteri
yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi, sehingga
perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin. Warna
servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah.Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah
1 minggu hanya dapat dimasukan 1 jari ke dalam cavum uteri.
f.
Miss V dan pintu keluar panggul
Miss V dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post partum, hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac mirtiformis.
g.
Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen
Ligamen-ligamen
dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus,
setelah janin lahir berangsur-angsur ciut kembali. Ligamentum latum dan
rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum hamil.
sumber
: kebidanan.org
0 komentar