pada artikel sebelumnya tentang SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN
telah admin bahas mengenai organ apa saja yang berperan dalam sistem peredaran darah janin.
nah selanjutnya, kita akan membahas tentang prosesnya atau bagaimana mekanisme dari sistem peredaran darah janin, langsung saja.
check it out!
Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta
untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus.
Peredaran darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :
Blood Circulation
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang
berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut yaitu :
a.
Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan
kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b.
Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena
cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan
sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui
foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan
bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum
mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan
dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan
menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri
kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui
aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian
bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang
arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta
sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke
plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
Faktor-Faktor yang Mengubah
Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan
peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah peredaran darah janin
menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
1.
Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat
menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk
melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi pada
duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin
meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada
atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju
paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua
faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah
antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya tali pusat sehingga terjadi
peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona. Dengan
demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami
perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena
umbilikal menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum
serta foramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama
yang tetap terbuka sebagai arteri vesical superior. Pemotongan tali pusat
sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti berdenyut
karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat
berarti bagi pertumbuhan janin.
3. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe
A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melaului
pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.
0 komentar