Klasifikasi
luka
- Status integritas kulit
- Penyebab luka
- Keparahan atau luasnya cedera/kerusakan jaringan
- Kebersihan luka
- Gambaran kualitas luka (kualitas
deskriptif)
- Status integritas kulit
a. Luka
Terbuka ( v. Apertum )
Luka tajam/ luka sayat
Sifat :
- Tepi-tepi luka licin
- Tidak terdapat jembatan 2 jaringan
- Tidak ada jaringan necrose diantaranya
Exp:
- luka iris (v. Ceissum)
- luka tusuk tajam (v. Letum)
Luka tumpul (disebabkan oleh benda
tumpul)
Sifat:
- Excoriasi/abrasi/lecet: luka tidak mengenai lapisan tebal kulit
- Luka tusuk tumpul : banyak jaringan necrose, mudah terjadi infeksi anaerob
- Luka tembak (v.sclopetum) : karena peluru
- Luka laserasi (v.laceratum) : karena trauma benda tumpul yang hebat sehingga menimbulkan robekan di kulit/sub kutis dan sering terkontaminasi dengan kotoran ke dalam luka.
Sifat luka laserasi:
- Pinggir luka compang camping tidak teratur
- Sekitar luka banyak hematoma
- Dasar luka lebar
- Isi luka bekuan darah, pasir, kotoran, etc.
- Luka penetrasi (v.penetratum) : luka sampai menembus rongga tubuh
- Luka avulsi (v.avulsum) : lepasnya sebagian/seluruh jaringan
- Luka gigit (animal bite)
- Fraktur terbuka
Luka bakar
Penyebab:
- Luka bakar kering : disebabkan benda panas seperti rokok
- Luka bakar basah :disebabkan cairan panas seperti minyak panas
- Luka bakar listrik : disebabkan sengatan listrik/kilat
- Luka bakar zat kimia : disebabkan terkena zat kimia atau korosif
- Luka bakar radiasi : disebabkan terkena sinar matahari
Kedalaman luka bakar
Derajat I:
- Hanya lapisan epidermis yang terkena eritema tanpa bulla, nyeri s/d 48 jam tanpa perawatan medis bila tidak luas.
Derajat II:
- Mengenai setengah ketebalan kulit, kulit kasar dan melepuh dapat sembuh dengan baik, ada bekas luka
Derajat III:
- Mengenai semua lapisan kulit kerusakan dapat mengenai saraf, otot, kulit pecah, berlilin, hangus dan harus mendapatkan tindakan medis yang spesialis segera.
Penyebab luka:
- Trauma benda tajam
- Perubahan suhu
- Zat kimia
- Sengatan listrik
- Gigitan hewan
b. Luka
tertutup
- Luka tidak melampaui tebalnya kulit
- Epitel kulit tidak rusak
- Adanya pembengkakan terutama daerah yang banyak vaskularisasinya
- Setelah beberapa hari menjadi biru
Macam-macam luka tertutup:
- Contosio/memar
- Bulla (blebs/lepuh) : bila di bawah epidermis timbul ruangan yang berisi cairan
- Hematoma : darah mengelompok di suatu tempat
- Sprain : kerusakan (lesi) pada ligamen-ligamen atau kapsul sendi
- Dislokasi : terjadi pada sendi hubunagn tulang-tulang di sendi lepas atau menjadi tidak normal sebagian
- Fraktur tertutup
- Laserasi organ interna misal hepar, limpa
c. Luka
akut
Luka yang mengalami proses penyembuhan,
yang terjadi akibat proses perbaikan integritas fungsi anatomi secara terus
menerus, sesuai dengan tahap dan waktu yang normal
Penyebab :
- Trauma akibat benda tajam biasanya luka mudah dibersihkan dan diperbaiki
d. Luka
kronik
Yaitu luka yang gagal melewati proses
perbaikan untuk mengembalikan integritas fungsi dan anatomi sesuai dengan tahap
dan waktu yang normal
Misalnya: luka ulkus, luka akibat
gesekan, sekresi tekanan
Penyebab luka:
- Disengaja : luka akibat terapi
- Misal insisi bedah
- Tidak disengaja : luka yang terjadi tanpa diharapkan
- Misal cidera traumatik (akibat pisau, luka bakar)
- 2. Tingkat keparahan
- Permukaan: luka hanya mengenai lapisan epidermis akibat gesekan pada permukaan kulit.
- Misal : abrasi, luka bakar tingkat 1, luka cukur
- Penetrasi : luka yang menyebabkan rusaknya lapisan epidermis, dermis dan jaringan atau organ yang lebih dalam.
Penyebab
:
- Benda asing/alat yang masuk dalam jaringan tubuh biasanya tidak disengaja
- Misal: luka tembak, luka tusuk
- Perforasi: luka penetrasi akibat adanya benda asing yang masuk ke dalam dan keluar dari organ dalam ( berlubang)
- 3. Kebersihan
- Luka tidak mengandung organisme patogen
- Luka bedah tertutup yang tidak mengenai saluran gastrointestinal, genital, saluran kemih yang tidak terinfeksi atau rongga orofaring.
- Luka dalam kondisi aseptik tetapi melibatkan rongga tubuh yang secara normal mengandung mikroorganisme
- Luka bedah pad asaluran gastronintestinal, pernafasan, genital, atau bagian yang mengenai saluran kemih yang dibawah kondisi terkendali dan tanpa pencemaran.
Terkontaminasi
- Luka berada dalam kondisi yang mungkin mengandung mikroorganisme
Penyebab:
Terinfeksi
- Terdapat bakteri pda luka
Penyebab:
- Setiap luka yang tidak sembuh dan didalamnya terdapat pertumbuhan mikroorganisme, luka traumatik yang lama dan insisi bedah ke area yang terinfeksi
Terkolonisasi
- Luka yang mengandung mikroorganisme
Penyebab:
- Luka kronik (ulkus, luka tekan)
- 4. Kualitas deskriptif
- Laserasi: terjadi kerusakan jaringan disebabkan oleh pecahan gelas
- Abrasi :
Terjadi
gesekan pada permukaan kulit yang melawan permukaan benda kasar
Biasanya
hanya mengenai lapisan luar atau membran mukosa
- Kontosio (luka memar):
Luka
terjadi dengan tidak menimbulkan kerusakan pada permukaan kulit akan tetapi ada
injury pada struktur internal.
Fisiologi Penyembuhan
Luka:
Injuri > Hemostasis,
koagulasi, agregasi, platelet>
Inflamasi,
granulosites, macrophag, pagositosis > Fibroblas>
Epitelisasi>
sintesis kolagen dan kontraksi remodeling, adanya lisis dan sintesis
kolagen>
Peningkatan serabut
kolagen> penyembuhan luka
- Faktor sistemik
- Usia
- Nutrisi
- Insufisiensi vaskular
- Obat-obatan
- 2. Faktor lokal
- Suplai darah
- Infeksi
- Nekrosis
- Adanya benda asing pada luka
Keloid
- Adalah kekerasan dan merah seperti pada parut hipertropi, tidak akan hilang dalam 1 tahun
- Keloid terjadi pada orang kulit putih berwarna seperti indonesia, jepang, cina
- Pada orang kulit putih tidak pernah terjadi keloid
Faktor
terjadi keloid:
- Ras
- Ketegangan
- Mobilitas setempat
- Predileksi seperti daun telinga, dada bagian atas
- Infeksi
- Hal-hal yang memperlambat penyembuhan luka
Macam-macam
penyembuhan luka
- First intention: pada luka tajam bersih dan dijahit
- Second intention : ada gap luka yang di isi jaringan granulasi epitel merapat dari tepi luka ke atas jaringan granulasi
- Third intention : luka yang tajam karena suatu hal, tidak dijahit
Pengaruh
negatif pada luka:
- Infeksi : akan terjadi desktruksi jaringan, semua fase penyembuhan menjadi lebih lama
- Jaringan necrose/corpus alienum : memperlama semua fase, mempermudah terjadi infeksi, tempat bakteri berkembang karena tidak dapat dijangkau antibiotik, tidak mempunyai vaskularisasi, agar luka sembuh jaringan nekrosis harus dibuang.
- Hematoma : permukaan luka tidak lengket menjadi media pertumbuhan bakteri
- Eviserasi : terpisahnya lapisan luka secara total yaitu keluarnya organ viseral melalui luka terbuka
- Fistula : saluran abnormal yang berada diantara 2 buah organ atau diantara organ dan bagian luar tubuh
- Dehisens : terpisahnya luka secara parsial atau total, jika luka tidak sembuh dengan baik maka lapisan kulit dan jaringan akan terpisah
Drainsasi
luka:
Jenis
drainase:
- Serosa: bening, cairan berisi plasma
- Purulen : tebal, warna kuning, hijau, coklat kemerahan atau coklat.
- Serosasanguinosa : warna pucar, merah, berair, campuran serosa dan sanguinosa
- Sanguinosa : warna merah terang, mengindikasikan adanya perdarahan
sumber : dosen NZ
0 komentar