cerbung

Cerpen : I Don’t Wanna Tell I Love You But I Do

06:56

Part I




sceneHari Sabtu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap orang untuk bersiap siap pergi ke luar kota atau sekedar menyisihkan waktunya untuk hobby. Sebagian besar kantor libur Hari Sabtu dan Minggu, jadi mungkin mereka bisa memulai membuat planning pada awal minggu hingga Hari H, atau bahkan sudah menganggap agenda liburan panjang sebagai rutinitas mingguan. Tapi sayangnya, sebagian orang yang lain yaitu pegawai swasta yang mencakup banyak bidang dan elemen, justru sabtu minggu adalah hari yang sangat menyibukkan, contoh saja pedagang kaki lima biasanya omset justru meningkat ketika hari liburnya kantor. Fine, sebagian orang yang lainnya lagi akan memanfaatkan long weekend untuk belajar materi kuliah karena sebentar lagi ulangan semester, seperti aku yang statusnya adalah seorang mahasiswi aktif dari akademi keperawatan di sebuah Universitas Di Jakarta. 

Sudah seminggu ini aku libur atau dengan kata lain minggu tenang, tentu saja selama seminggu ini aku benar-benar serius dan konsentrasi belajar materi perkuliahan sebagai bahan ujian semester. Cukup melelahkan dan agak bosan juga, namun karena banyaknya materi yang diujikan aku takut kalau waktunya tidak cukup untuk belajar, apabila sedikit saja aku meluangkan waktu sejenak untuk refreshing keluar kota seperti teman-temanku. Ah, tapi tidak bisa begitu, papa mama sudah menghabiskan uang banyak untuk membiayai aku kuliah dan kos Di Ibu kota ini jadi aku harus mendapatkan peringkat atas lagi. Sesulit apapun materinya sebosan apapun belajarnya tetep harus semangat!. 

smart-and-beautyNamaku Nadira Aletta, tahun ini aku genap berusia 19 tahun pada tanggal 25 November 2015. Aku adalah Mahasiswi Akademi keperawatan semester III di sebuah Universitas Di Jakarta. Sebenarnya aku berasal dari Jawa Tengah, tapi sekarang aku kos di daerah Cililitan Jakarta Timur. Selain lokasinya dekat dengan Pusat Perbelanjaan, biaya akomodasinya juga lebih murah dibandingkan daerah yang lain. Di Jakarta aku tinggal sekamar dengan  Amaiza, dia teman sekelasku juga di Akademi Keperawatan. Dia adalah putri seorang pengusaha keturunan arab-indo dari Jawa Timur. Setiap hari kami pergi ke kampus dengan menggunakan sepeda motorku Honda Vario 125 sporty, Amaiza tidak bisa mengendarai sepeda motor tapi hanya bisa menyetir mobil. Sedangkan, dia belum mendapatkan ijin dari papanya untuk membawa mobil ke Jakarta. Selama 3 semester ini aku yang harus memboncengkan Amaiza kemanapun kita pergi, entah dalam rangka hang out atau tugas kampus. Meskipun begitu Amaiza adalah gadis yang cantik dan baik, tak jarang dia mentraktirku makan dan membelikan tiket nonton film di bioskop.

Setelah sekitar 2 jam-an kami berdua membaca buku, aku merasa sangat lelah sekali. Punggung dan kakiku pegal-pegal, mataku juga terasa begitu perih, dengan kamar kos yang tidak begitu luas aku tidak bisa membawa banyak barang perabotan ke kos sehingga aku belajar hanya dengan duduk “ lesehan “ di lantai yang hanya dilapisi karpet. Kamar Kos kami hanya berukuran sekitar 8 x 4 meter, itupun sudah termasuk kamar mandi dalam. Sedangkan Amaiza, dia membawa springbed pribadi karena tidak nyaman dengan springbed  kos yang sudah using akhirnya di dalam kami ada 2 springbed ukuran sedang. Lemari yang disediakan oleh pihak pengelola kos pun adalah lemari mini, bahkan lebih cocok dikatakan sebagai laci. Tentu saja Amaiza tidak mau menyimpan baju-bajunya di laci yang entah berapa lama usianya itu, dia membeli sebuah lemari khusus untuk bajunya. Sudah jelas kan? Sepertinya kamar kos kami itu penuh dengan barang-barang Amaiza, sebaliknya aku tidak membawa perabotan seperti itu kecuali hanya Personal Computer dan Printer. Menurut aku, computer adalah suatu barang yang harus dibawa karena kita pastinya membutuhkan computer ketika mengerjakan tugas dan juga mencetaknya. Yah, walaupun kita tetap harus membawa Notebook portable juga yang bisa dibawa kemana-mana.

Aku memutuskan untuk merebahkan tubuhku di kasur, karena punggungku sudah tidak tahan lagi untuk tegak. Aku segera membereskan buku-bukuku yang berserakan dikasur dan menumpuknya di lantai. Aku pun naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhku dengan mengganjal bantal di bawah perut, agar aliran darah lancar sehingga pegal-pegal pun berkurang. Aku pun mulai memejamkan mataku.

“Dira…. Kamu sudah selesai bacanya?” Tanya Amaiza kepadaku
“Belum May, baru halaman 116…. Bentar deh istirahat dulu mataku udah pedes banget, gak kuat.” Jawabku sambil meliuk-liuknya tubuhku ke kanan ke kiri
“Kerennnn! Aku baru halaman 20 dari tadi gak kelar kelar hafalannya. Kasih tips donk biar bisa pinter kaya kamu?” Tanya Amaiza penasaran
“Ah, pinter dari hongkong aku gak hafalan kaya kamu May, aku cuma baca sepintas aja lagian ini kan tinggal di logika aja. Coba lihat, semua materi ini udah kita praktekin, tinggal diingat-ingat aja step-stepnya. Pak Alif juga bilang gitu kan? Gak usah hafalin, tapi kita ingat garis besarnya aja.” Jawabku mencoba menjelaskan dengan mataku masih terpejam
“ah, itu mah kamu gampang melogikakan materi, kalau aku gak hafalan aku gak ngerti apa-apa.” Gerutu Amaiza dengan wajah agak kesal
“May, minggu depan kita jalan-jalan ke taman kota gimana? Mumpung belum praktek di rumah sakit dan bikin ASKEP. Kalau udah gitu, kita pasti gak ada waktu buat hangout dan hunting foto.”
“oh great girl!!! Ayuk ayuk capcuzz.. pingin cepet-cepet refreshing. Semangat.. semangat May!!!” jawab Amaiza kegirangan sambil membuka kembali buku materinya.

Amaiza memang hobby jalan-jalan dan travelling, dia juga suka hunting foto untuk sekedar selfie dan upload di media sosial. Tetapi followernya lumayan banyak juga, sebagian besar adalah laki-laki, tidak heran karena Amaiza memang cantik. Aku tidak begitu menyukai travelling seperti dia, tapi mau tidak mau harus menemani satu temanku yang cerewetnya minta ampun kalau tidak dituruti. Aku juga tidak suka eksis di media sosial, mungkin hanya sekedar punya akun saja. Tetapi kalau mempunyai sebuah blog, aku cukup eksis karena aku hobby menulis, menyanyi, bermain music. Jadi aku menulis apapun yang bisa menjadi inspirasiku untuk disulap mejadi sebuah karya.

Bersambung….

You Might Also Like

0 komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Like us on Facebook

created by Ariyani Magenta . Powered by Blogger.