A. Tulang Panggul
Tulang
panggul terdiri dari :
1. Bagian keras yang dibentuk oleh 4
buah tulang :
a. 2 tulang pangkal paha (os coxae) : Os Coxae terdiri atas Os
Illium, Os Ischium, dan Os Pubis
b. 1 tulang kelangkang (os sacrum)
c. 1 tulang tungging (os coccygis)
2. Bagian
lunak = Diafragma pelvis, dibentuk oleh
a. Pars muskulus levator ani
b. Pars membranasea
c. Regio perineum
a, Bentuk Tulang Panggul wanita
Menurut
Caldwell dan Molloy terdapat 4 bentuk panggul pada wanita. Bentuk panggul ini
akan menentukan jalan lahir dan mekanisme persalinan. Bentuk-bentuk tersebut
adalah :
gb 1 |
2) Panggul Android
3) Panggul Anthropoid
4) Panggul Platipeloid
b. Persendian
Panggul
gb 2 |
Tulang panggul yang terdiri dari 4
buah tulang berhubungan erat melalui persendian. Di samping persendian tulang
panggul dihubungkan oleh jaringan ikat berupa ligamentum sehingga seluruhnya
merupakan dan membentuk jalan lahir yang kuat. Jaringan ikat yang menghubungkan
tulang tersebut adalah :
1) Permukaan belakang tulang sakrum ke
tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka
posterior .
2) Permukaan depan tulang sakrum ke
tulang usus : Ligamentum
sacro-iliaka anterior, Ligamentum illiolumbalis, Ligamentum sacro-iliaka
interossea.
3) Tulang sacrum ke spina ischiadica : Ligamentum sacrospinosum.
4) Tulang sacrum ke tuber ossis
ischiadica : Ligamentum sacrotuberosum.
5) Tulang pangkal paha kanan dan kiri
dihubungkan oleh : Simfisis Pubis.
c. Panggul
Kecil (Pelvis Minor)
Pelvis
minor adalah bagian terletak du bawah linea terminalis atau di sebut true
pelvis. Bentuk pelvis minor menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu
melengkung ke depan.
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat
alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong
dengan luas bidang yang berbeda-beda, sehingga dapat menentukan posisi dan
letak bagian terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri
khas jalan lahir adalah sebagai berikut :
a. Terdiri dari 4 bidang yaitu Pintu
atas panggul, Bidang terluas panggul, Bidang tersempit panggul, Pintu bawah
panggul.
b. Jalan lahir merupakan corong yang
melengkung ke depan (Sumbu Carus)
1) Pintu atas panggul (PAP)
Pintu atas panggul merupakan bulatan
oval dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh :
a) Promontorium
b) Sayap os sakrum
c) Linea terminalis kiri dan kanan
d) Pinggir atas simfisis pubis
Pada
pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu:
a) Ukuran muka belakang (Conjugata Vera) :
Panjangnya sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya
diperhitungkan melalui pengukuran Conjugata
diagonalis. Panjang Conjugata diagonalis antara promontorium dan tepi
bawah simfisis pubis. Conjugata Vera (CV) = CD – 1,5 CM.
b) Ukuran melintang (Diameter Transversa)
: Jarak antara kedua linea terminalis (12,5 cm
c) Ukuran serong (Diameter Obliqua)
: Jarak antara artikulasio sacro-iliaka menuju tuberkulum pubikum
yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih
hidup.
2) Bidang luas
panggul
Bidang
terluas dalam panggul wanita membentang antara pertengahan simfisis menuju
pertemuan tulang belakang (Os sacrum) kedua dan ketiga. Ukuran muka belakangnya
12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Dalam proses persalinan bidang ini tidak
menimbulkan kesukaran.
3) Bidang sempit
panggul
Bidang
sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir, membentang setinggi tepi
bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong tulang sakrum setinggi
1-2 cm di atas ujungnya. Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran
melintangnya sebesar 10 cm.
4) Pintu Bawah
Panggul
Pintu
bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama:
a) Segitiga depan : dasarnya
tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arkus pubis
b) Segitiga belakang : dasarnya
tuber ossis dan dibatasi oleh os sakrum
Ukuran-ukuran
pintu bawah panggul adalah :
a) Ukuran muka belakang
: Tepi bawah simfisis menuju ujung tulang
sakrum (11,5 cm)
b) Ukuran melintang
: Jarak
antara tuber ischiadica kanan dan kiri sebesar 10-10,5 cm
c) Diameter sagitalis posterior : Ujung
tulang sakrum ke pertengahan ukuran melintang 7,5 cm
5) Sumbu Carus
Sumbu ini merupakan gatis
menghubungkan titk persekutuan antara diameter tranversa dan kunjungata vera
pada pintu atas panngul dengan titik sejenis di hotke II,III dan IV.
Sampai dekat hot ke III sumbu itu
lurus , sejajar dengan sacrum , utnuk seterusnya melengkung ke de hal inpan ,
ssaui lengkungan sacrum .halini penting untuk diketahui bila kelak mengakhiri
persalinan dengan cunam agar arah penarikan cuman itu disesuaikan dengan
jalanya sumbu jalan lahir pintu atas panggul ( pelvi inlet) saluran ini normal
berbentuk hamper bulat.
6) Sistem Bidang Hodge
Untuk menentukan seberapa jauh bagian
terdepan janin turun ke dasar panggul. Hodge menentukan bidang penurunan
sebagai berkut :
a. Hodge I : bidang
yang sana dengan pintu atas panggul.
b. Hodge II : bidang
yang sejajar dengan H I setinggi tepi bawah simfisis.
c. Hodge III : bidang
yang sejajar dengan H II setinggi spina ischiadica.
d. Hodge IV : bidang yang sejajar dengan
H III setinggi ujung tulang sacrum.
d. Ukuran ukuran luar
panggul
Pengukuran ini bertujuan untuk
menentukan jenis ukuran, bentuk, dan garis besar dari panggung. Yang di ukur
adalah :
1. Distansia spinarum(kurang lebi 24
cm-26 cm): jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan
dextra
2. Distansia kristarum(kurang lebih 28
cm-30 cm): jarak terpanjang anta dua tempat yang simetris pada Krista ilaka
sinistra dan dextra
3. Distansia oblikua eksterna: jarak
antara spina iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior
dextra dan dari spina iliaka posterior dextra ke spina iliaka anterior superior
sinistra. Kedua ukuran ini bersilang.
4. Distansia intertrokanterika: jarak
antara kedua tronkanter mayor.
5. Konjugata eksterna(kurang lebih 18
cm): jarak antara bagian atas simfisis ke prosesus spinosus lumbal 5
6. Distansia tuberum(kurang lebih 10,5
cm): jarak antara tuber iski kanan dan kiri.
2. Bagian
Lunak Jalan Lahir
Pada
kala pengeluaran ( kala II) ikut memebentuk jalan lahir segmen bawah uterus,
servikc uteri dan vagina. Pada akhir kehamilan 38 minggu serviks lebih pendek
dari pada waktu kehamilan 16 minggu. Umumnya serviks disebut matang bila teraba
sebagai bibir pada kehamilan 34 minggu.
Disamping
uterus dan vagina otot otot, jaringan jaringan ikat, dan ligament yang
berfungsi menyokong alat alat urogenitalis perlu diketahui oleh karena semuanya
mempengaruhi jalan lahir dan lahirnya kepala atau bokong pada partus.
Otot
otot yang menahan dasar panggul bagian luar adalah muskulus spingterani
eksternum, muskulus bulbokafernosus yang melingkari vagina, dan muskulus
perinea transfersus superfisialis. Terdapat juga otot otot yang melingkari
vagina bagian tengah dan anus antara lain muskulus iliokogsigeus, muskulus
iskiofoksigeus, muskulus perinea transfersus profundus, dan muskulus koksigeus.
Lebih dalam lagi ditemukan otot dalam yang paling kuat di sebut diafragma
pelvis.
gb 3 |
a. Perinium
Perineum
adalah jaringan yang terletak disebelah distal diagfragma pelvis.perinium
mengandung sejumlah otot supervisial, vaskuler, dan berisi jaringan
lemak. Saat persalinan, otot ini sering mengalami kerusakan ketika janin
dilahirkan.
b. Jalan lahir
Passage
atau jalan lahir terdiri dari bagian keras (tulang-tulang panggul dan
sendi-sendinya) dan bagian lunak (otot-otot, jaringan, dan ligament). Tulang
–tulang panggul meliputi dua tulang pangkal paha (ossa caxae), 1 tulang
belakang (ossa sacrum), dan 1 tulang tungging (ossa coxygis).
Jalan
lahir bagian lunak meliputi SBR (segmen bawah rahim), serviks uteri, vagina,
otot-otot, jaringan ikat dan ligament yang menyokong alat-alat urogenital.
Otot-otot yang menahan dasar panggul:
1) Bagian
luar:
a) M.Sfingter ani eksternus
b) M.Bulbokavernosus (melingkari
vagina)
c) M. perinea trans superfisialis
2)
Bagian tengah
a) M. Sfingter urethrae (melingkari
urethra)
b) M. iliokoksigeus
c) M. iskiokksigeus
d) M. perinea transverses
e) M. koksigeus
3) Bagian dalam
M.levator
ani (menahan dasar panggul), menutupi hampir seluruh bagian belakang pintu
bawah panggul (PBP/diafraghma pelvis). Bagian depannya berbentuk segitiga yang
disebut trigonum urogenitalis (hiatus genetalis) yang di dalamnya berada
urethra, vagina, dan rectum. Diafragma pelvis meliputi M. levator ani (pars
muskularis) dan pars membranasea, yaitu diafragma urogenitalis yang terdiri
dari perineal facia, otot-otot superficialis
B. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ tunggal muscular
dan berrongga. Hasil pembuahan antara sperma dan ovum akan ditanam dalam
endometrium uterus setelah mencapai stadium blastula, yaitu sekitar 3 minggu
setelah terjadinya fertilisasi dengan vesika urinaria dan dibagian belakangnya
berbatasan dengan rectum. Umumnya uterus terfleksi ke arah depan dan
teranteversi, sehingga letaknya hampir horizontal dengan vesika urinaria.
Uterus ditopang oleh lipatan
peritoneal, ligament besar yang melekat uterus pada dinding pelvis. Ligament
cardinal dan uterosacral juga ikut menopang letak uterus di rongga pervis.
Struktur uterus: dinding uterus terdiri atas tiga lapis:
1) Peritoneum: lapisan terluar, merupakan lapisan serosa
2) Miometrium : lapisan tengah, merupakan kumpulan sel-sel otot polos
3) Endometrium : lapisan
terdalam, memiliki 2 lapisan lagi
4) Superficialis : mengalami perubahan selama masa menstrusi, dibentuk
oleh lapisan basal. Meluruh bersama dengan darah menstruasi saat fase sekresi.
Memiliki respon terhadap hormone gonadotropin seperti estrogen dan
progresteron. Hasil implantasi berupa blastula, akan ditanam pada lapisan ini.
5) Basalis: lapisan dasar endometrium, tetap dan tidak berubah selama
masa menstruasi. Membentuk lapisan superficial selama fase proliferasi dari
siklus menstruasi
6) Fundus uterus : bagian paling atas dari uterus berbentuk bundar.
Aktif melakukan kontraksi saat partus, yang disebut sebagai His uterus.
Berbatasan dengan 2 isthmus dari tuba uterine disisi kiri dan kanan
7) Corpus uterus : bagian luas berdinding tebal, menutupi rongga
uterus. Membesar dan membengkak saat kehamilan.
8) Servix: suatu bagian sempit di paling bawah uterus yang membatasi
antara uterus dan vagina. Mensekresi getah servix, dan jika didapati gambaran
daun pakis pada pemeriksaan mikroskopis getah tersebut, maka itu adalah penanda
terjadinya ovulasi. Di dekat servix, terdapat suatu bagian yang di sebut
squamo-columnar junction, dimana sel-sel epitel squamous vagiana berubah secara
mendadak ke sel-sel columnar uterus, dan pada bagian ini, mudah terjadi
metaplasia, sehingga mengakibatkan kanker servix.
9) Porto vaginalis: bagian cervix yang menonjol ke dalam ujung atas
vagina. Dapat digunakan untuk meramalkan posisi janin dalam kandungan, dan
penurunan janin terhadap jalan lahir (system Hodge) uterus mendapatkan suplay
darah dari arteru iliaka interna, yang kemudian bercabang menjadi arteri
uterus, lalu dinding uterus, menjadi arteri arkuata.
C. Vagina
Vagina
adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi.Organ ini merupakan organ
organ kopulasi wanita, dan merupakan jalan lahir janin saat persalinan. Vagina
memiliki panjang sekitar 8-10 cm, dan berbatasan dengan uretra pada bagian
anterior, dn rectum pada bagian posterior. Vagina tersusun atas lapisan
adventitia, satu lapis otot polos, dan lapisan otot squamous non
keratinisasi/lapisan vaginal.Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor
estrogen pada membrannya.
Vagina
dilembabkan oleh cairan secret dari kelenjar-kelenjar di serviks.Suasana vagina
pada dasarnya adalah asam (PH<7). Suasana asam ini berfugsi sebagai
pertahanan untuk mencegah infeksi pada vagin, dan merupakan barrier seleksi
sperma yang paling awal. Flora normal yang sering ditemukan pada wagina
adalah lactobacillus sp. Bakteri ini sering membantu menjaga prose keasaman
vagina. Jika keberadaan flora normal tersebut terganggu akibat penggunaan
kortikosteroid ataupun antibiotic spectrum luas yang berlebihan dalam waktu
lama, ataupun kerena menurunnya secret cairan asam dari cervix, maka vagina
dapat terinfeksi oleh bakteri oleh pathogen, ataupun virus
D. Vulva
Vulva adalah genitalia eksterna
wanita. Beberapa alat yang terdapat pada vulva adalah:
1) Mons
pubis: bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisi pubis.
Bagian ini tertutup rambut setelah mencapai usia pubertas
2) Labia mayora: dua lipatan longitudinal yang merentang ke bawah mons
pubis dan menyatu di posterior peritoneum (kulit antara pertemuan dua lipatan
labia mayora dengan anus). Labia mayora homolog dengan skrotum pada laki-laki
3) Labia minora: dua lipatan kulit di antara labia mayora, tidak berambut, dan memiliki beberapa kelenjar keringat sebasea.
4) Klitoris: homolog dengan penis laku- laki, memilliki 2 batang, 1
akar, dan gland clitoris yang mengandung banyak ujung serabut saraf dan sangat
sensitive.
5) Vestibula: area yang dikelilingi labia minora. Menutupi mulut
urthra, mulut vagina, dan duktur kelenjar bartolini
6) Orifisium urethra: ujung urethra, temat keluarnya air seni dari
saluran kemih
7) Mulut vagina: terletak dibawah orifisium urethra, mempunyai
hymen/selaput dara.
0 komentar